Obat Herbal – Berada di posisi sebagai ibu hamil mungkin menjadi peran yang paling sulit untuk dihadapi. Bagaimana bisa? Sebab saat mengandung, makanan atau minuman yang akan dikonsumsi begitu terbatas apalagi obat-obatan.
Sebab segala hal yang masuk ke mulut ibu hami akan mempengaruhi janin yang dikandungnya, termasuk obat-obatan dengan bahan kimia bisa menyebabkan efek samping pada janin yang sedang dikandung.
Oleh sebab itu, banyak ibu hamil kini mulai menggunakan obat herbal sebagai alternatif pengobatan karena begitu khawatir dengan efek samping yang dialami jika mengonsumsi obat-obatan kimia. Namun, apakah obat herbal benar-benar aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil? Sebelum membahas lebih jauh, mari kita memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud obat herbal.
Mengenal Obat Herbal dan Jenis-jenis Herbal yang Aman untuk Ibu Hamil
Obat herbal adalah obat yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan, buah-buahan, atau rempah-rempah. Obat herbal telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai alternatif pengobatan yang aman dan efektif. Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, penggunaan obat kimia menjadi lebih populer. Meskipun demikian, penggunaan obat herbal kembali populer belakangan ini karena dinilai lebih aman dan efektif dalam mengatasi berbagai macam masalah kesehatan.
Penggunaan obat herbal pada ibu hamil perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama jika ibu hamil sedang mengalami kondisi kesehatan yang serius. Beberapa kondisi tersebut antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, anemia, dan masalah pada ginjal. Sebelum menggunakan obat herbal, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Namun, banyak juga obat herbal yang aman dikonsumsi selama kehamilan dan dapat membantu mengatasi berbagai macam masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa jenis herbal yang aman dan efektif untuk ibu hamil:
1. Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah selama kehamilan. Jahe juga dapat membantu memperkuat sistem pencernaan dan mengurangi peradangan pada tubuh. Namun, jahe tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar karena dapat menyebabkan iritasi pada lambung.
2. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Senyawa ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya preeklamsia pada ibu hamil. Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi pada ibu hamil yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin.
3. Bawang Putih
Bawang putih mengandung senyawa allicin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antivirus. Bawang putih dapat membantu mengatasi infeksi saluran kemih, pilek, dan flu pada ibu hamil. Namun, sebaiknya mengonsumsi bawang putih dalam jumlah sedikit karena dapat menyebabkan iritasi pada lambung.
4. Madu
Madu mengandung sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi infeksi saluran kemih dan pilek pada ibu hamil. Madu juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan energi tambahan pada ibu hamil yang merasa lelah. Namun, perlu diingat bahwa madu tidak boleh diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun karena dapat menyebabkan botulisme.
5. Buah Bit
Buah bit mengandung banyak nutrisi seperti vitamin C, folat, dan zat besi. Nutrisi tersebut dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dan mencegah anemia. Buah bit juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Obat Herbal yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Namun perlu diingat, jika ada tanaman herbal yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, maka sebaliknya ada juga obat herbal yang tak boleh dikonsumsi seorang ibu yang berada di masa kehamilan. Dalam artikel ini juga akan membahas beberapa obat herbal yang harus dihindari oleh ibu hamil antara lain:
1. Tanaman Kava-Kava
Tanaman Kava-Kava umumnya digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi kecemasan dan insomnia. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi Kava-Kava selama kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada bayi yang baru lahir, serta masalah kejang dan otak pada bayi. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan Kava-Kava.
2. Daun Sage
Daun Sage merupakan salah satu obat herbal yang sering digunakan untuk membantu mengatasi infeksi saluran kemih dan masalah pencernaan. Namun, daun Sage juga dapat merangsang kontraksi rahim, yang dapat meningkatkan risiko keguguran atau persalinan prematur. Oleh karena itu, penggunaan daun Sage harus dihindari selama kehamilan.
3. Tanaman Ginkgo Biloba
Ginkgo Biloba adalah tanaman yang digunakan untuk meningkatkan kinerja otak dan peredaran darah. Namun, penggunaan Ginkgo Biloba selama kehamilan dapat meningkatkan risiko perdarahan dan hipertensi pada ibu hamil. Selain itu, Ginkgo Biloba juga dapat mengganggu perkembangan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan Ginkgo Biloba.
4. Tanaman Dong Quai
Tanaman Dong Quai umumnya digunakan untuk membantu mengatasi masalah menstruasi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, penggunaan Dong Quai selama kehamilan dapat meningkatkan risiko perdarahan, mengganggu perkembangan janin, dan meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan Dong Quai.
5. Daun Alfalfa
Daun Alfalfa sering digunakan sebagai obat herbal untuk meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengatasi masalah pencernaan. Namun, penggunaan Daun Alfalfa selama kehamilan dapat meningkatkan risiko perdarahan, serta mempengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan Daun Alfalfa.
Dalam menghadapi kehamilan, ibu hamil harus selalu berhati-hati dalam memilih obat-obatan yang digunakan, termasuk obat-obatan herbal. Sebaiknya, sebelum mengonsumsi obat herbal, ibu hamil berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan apakah obat tersebut aman digunakan selama kehamilan atau tidak. Selain itu, ibu hamil juga harus memperhatikan dosis yang dianjurkan dan memilih obat herbal yang terjamin keamanannya.
Penting untuk diingat bahwa meskipun obat-obatan herbal dianggap alami dan aman, namun beberapa di antaranya dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan pada ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan obat-obatan herbal yang tidak dianjurkan selama kehamilan.
Selain 5 obat herbal di atas, masih banyak obat-obatan herbal lain yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, seperti Tanaman Angelica, Tanaman Black Cohosh, Tanaman Blue Cohosh, Tanaman Ephedra, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu memperhatikan sumber dan kualitas obat-obatan herbal yang digunakan.
Itu tadi ulasan mengenai amankah obat herbal dikonsumsi untuk ibu hamil dan jenis apa saja yang aman dikonsumsi. Jika kamu tertarik untuk memproduksi obat herbal merek sendiri yang aman untuk ibu hamil, kamu bisa membuatnya di Phytomed Neo Farma! Untuk informasi lengkap soal pembuatnya, kamu bisa menghubungi kami melalui kontak ini.